Geopark Ciletuh Perimadona Baru Tempat Liburan di Jawa Barat

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan kawasan Geopark Ciletuh di Sukabumi kebanjiran pengunjung pada libur Lebaran ini. “Kalau daerah lain sudah biasa, tapi ini baru diperkenalkan tapi pengunjungnya luar biasa,” kata dia di Bandung, Senin, 11 Juli 2016.

Deddy mengatakan, puluhan ribu orang memadati kawasan Geopark Ciletuh. Menurut dia, hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Apalagi baru tahun kedua lokasi wisata tersebut dipromosikan. "Dulu jalannya rusak, kami perbaiki, sekarang minta diperlebar,” kata dia. 

Deddy menambahkan sejumlah spot di kawasan itu Geopark Ciletuh yang menjadi sasaran kunjungan wisatawan. Diantaranya selain Ciletuh, juga kawasan wisata pantai di Ujung Genteng dan Ciwaru. Membeludaknya pengunjung di sana diikuti dengan sejumlah kecelakaan yang menewaskan pengunjung salah satunya gara-gara tersambar petir. “Kami mungkin harus membangun penangkal petir, ada dua orang tersambar petir di laut,” kata Deddy. 

Deddy menuturkan pembenahan kawasan Geopark Ciletuh sudah direncanakan bakal dikebut hingga tahun depan. Kawasan Geopark Ciletuh yang asalnya hanya melingkupi 2 kecamatan, diperrluas menjadi 8 kecamatan. “Nanti mau dikembangkan dari Ujung Genteng sampai Cisolok, sampai ke (desa adat) Ciptagelar,” kata dia. 
 

Salah satunya dengan membangun jalan penghubung antar kecamatan di kawasan Geopark Ciletuh. “Jalannya gak boleh pakai aspal karena melewati taman nasional jadi gak boleh di aspal, pakai sirtu (pasir batu) gak apa-apa karena bisa masuk resapan airnya,” kata Deddy. 

Deddy mengatakan, pemerintah Jawa Barat juga bersiap menggelar Festival Ciletuh pada Agustus tahun ini untuk mempromosikan kawasan wisata alam itu. Sejumlah kecamatan tengah dipersiapkan membangun sanggar untuk mengembangkan kesenian budaya lokal. “Jadi nanti setiap orang kapan saja bisa melihat mereka berlatih dan mentas. Kita berharap ada beberapa desa kita kembangkan sanggar,” kata dia. 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Ida Hernida mengklaim, pengunjung kawasan wisata alam Geopark Ciletuh sudah menggeser pengunjung Pangandaran. “Kayanya sekarang Pangandaran mulai kalah dengan Ciletuh,” kata dia di Bandung, Senin, 11 Juli 2016. 

Kendati demikian, Ida mengaku masih mengumpulkan jumlah pengunjung kawasan wisata yang ada di Jawa Barat pada libur Lebaran lalu. “Geopark Ciletuh sekarang primadona baru,” kata dia. 

Ida mengatakan, saat ini sudah terjadi pergeseran tren kunjungan wisata. “Kalau dulu ada uang baru wisata, sekarang terbalik justru kita harus wisata untuk refresing untuk penyegaran diri,” kata dia. 

Ida mengatakan, kawasan wisata di Jawa Barat masih terkendala sarana dan prasarana serta promosi. Geopark Ciletuh misalnya, masih terus menjalani perbaikan sarana dan prasarana salah satunya dengan rencana pengembangan homestay di tiap kecamatan di kawasan itu. Pilihan mengembangkan homestay ketimbang hotel juga untuk mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. 

Menurut Ida, pemerintah Jawa Barat menargetkan kawasan Geopark Ciletuh mendapat pengukuhan sebagai Unesco Global Geopark tahun depan. “Kita disyaratkan untuk memperluasnya menjadi 8 kecamatan dengan 74 desa, sebelumnya hanya 2 kecamatan dengan 15 desanya. Kita harus membimbing 74 desa untuk siap menjadi pelaku ekonomi di daerahnya masing-masing,” kata dia. 

Promosi kawasan itu juga akan digenjot dengan menggelar Festival Ciletuh selama tiga hari mulai 27 Agustus 2016. Fesitival itu akan terkonsentrasi di Ujung Genteng. “Isinya segala macam, mulai dari diving, sepeda, surfing, festival layang-layang dan kincir, semuanya. Karena kita harus menjaring wisatawan mancanegara, festival semacam ini biasanya yang diminati,” kata Ida. 

Penulis: Ahmad Fikri

Sumber: https://m.tempo.co/read/news/2016/07/11/203786793/geopark-ciletuh-perima...