GONDANG KEMBALI BERGENDERANG

Fenomenal yang menarik di sudut perkampungan, yang seolah menjadi magic bagi kalangan masyarakat di daerah sukabumi selatan tepat nya di daerah Pajampangan. Ditengah-tengah dunia yang hingar-bingar dengan glamoritas hal ini justru seolah menjadi hal yang baru dan sangat asing dimata masyarakat.

Dengan bumingnya daerah wisata di wilayah pajampangan yaitu GEOPARK Ciletuh-Palabuhan ratu menjadi salah satu wadah untuk menyalurkan gairah masyarakat dalam mencari kegiatan yang  menguntungkan dan positif. Diantaranya tumbuhnya kembali kesenian-kesenian tradisional dengan berbagai jenis aliran, ngagondang adalah salah satunya.

Di Kampung Cibihbul, Desa Waluran, Kec. Waluran, Kab. Sukabumi, Jawa Barat terdapat grup Gondang Sri Budaya,  dan di Kampung Sindang Hayu, Desa Cibenda, Kec. Ciemas, Kab. Sukabumi, Jawa Barat terdapat grup Gondang Panggeuing Rasa. Pada saat seminar rekonstruksi seni budaya di Kampung Cimulek, Desa Waluran, Kec. Waluran, Kab. Sukabumi, yang diplopori oleh Balai Taman Budaya Bandung, grup gondang Sri Budaya dipertunjukan, dan ternyata sambutan masyarakat sangat baik, bahkan menurut Bapak Dudi Rusdiaman (Kepala Desa Waluran) mengatakan banyak masyarakat yang menyesal karena tidak sempat melihat pertunjukan kesenian yang sudah tiram yaitu ngagondang, bukan hanya itu saja ternyata, banyak dari berbagai kalangan instansi dan Ormas yang meminta dokumentasi pertunjukan ngagondang tersebut untuk diperkenalkan kemasyarakat luas. Sekarang grup gondang Sri Budaya sudah sering tampil diberbagai kegiatan.

Ketika dihampiri di kediamannya kampung Cibihbul Abah Udin. (pimpinan grup gondang Sri Budaya) mengatakan bahwa, “tidak disangka-sangka kami punya kesempatan untuk bermain gondang lagi, setelah fakum sekitar 30-40 tahunan, bahkan lagu-lagunyapun saya sudah banyak yang lupa, karena waktu saya ikut-ikutan main gondang dengan orang tua itu pada waktu masih ABG” ujarnya sambil mesem.

Berbeda ceritanya dengan grup gondang panggeuing rasa yang aransemennya sudah lebih di modivikasi dibanding dengan grup gondang Sri Budaya yang aransemennya masih original, namun tentu keduanya mempunyai kelebihan masing-masing. Grup ini dikolaborasikan dengan musik kliningan (gamelan) sehingga mempunyai personil lebih banyak. Awalnya grup ini coba-coba latihan di halaman rumah kediaman Bp. Ayi di kampong Sindanghayu, namun justru lama kelamaan banyak masyarakat mengetahui keberadaan grup musik gondang, akhirnya banyak permintaan dari masyarakat umumnya dalam acara hajatan masyarakat untuk dijadikan hiburan. Ketika Bp. Sidin (pimpinan grup gondang Panggeuing Rasa) ditanya pada saat pentas diacara hajatan, ia mengatakan, “alhamdulilah grup gondang kami sekarang sudah sering tampil di berbagai kegiatan, bahkan kalo lagi banyak orderan dalam satu minggu kami bisa 3 kali tampil, yah…. Alhamdulilah lah sekarang grup kami sudah semakin dikenal, walau kami belum pasang bandrol untuk satu kali pentasnya”. 

Oleh : Cahya Sukendar, S.Pd.